IPOL.ID – Seorang pria menembakkan senjatanya dan menewaskan tiga orang di dalam gedung medis di Tulsa, Oklahoma pada Rabu (1/6/2022).
Polisi mengatakan, insiden tersebut menjadi yang terbaru dalam penembakan massal yang mengguncang Amerika Serikat.
Sang penembak juga tewas, namun belum diketahui penyebabnya.
Polisi tiba di kampus Rumah Sakit St. Francis tiga menit setelah menerima telepon tentang penembakan pada Rabu sore dan menuju suara tembakan ke lantai dua Gedung Natalie, kata wakil kepala polisi Tulsa Eric Dalgleish kepada wartawan.
Kapten Richard Meulenberg mengatakan kepada ABC News bahwa kepolisian Tulsa menerima telepon tentang seorang pria yang membawa senapan di lantai dua gedung rumah sakit tersebut.
Dia mengatakan situasinya lalu berubah menjadi “penembakan aktif”. Ketika petugas tiba di lokasi, “mereka menemukan sejumlah orang telah tertembak. Dua orang tewas pada saat itu,” kata Meulenberg.
“Kami juga menemukan (seseorang) yang diyakini sebagai penembak dan masih meyakini dialah penembaknya, karena dia membawa sebuah senapan laras panjang dan sepucuk pistol,” katanya, menambahkan.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden telah diberi tahu tentang penembakan itu.
Mereka juga mengatakan bahwa pihaknya “secara cermat memantau situasinya dan telah menghubungi pejabat setempat dan negara bagian untuk memberi dukungan”.
Insiden di Tulsa itu menyusul dua penembakan massal lain pada Mei yang mengejutkan warga AS dan memicu perdebatan tentang pengendalian senjata.
Pekan lalu, seorang pria bersenjata menewaskan 19 anak dan dua guru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas. Sebelumnya pada bulan yang sama, seorang penembak menewaskan 10 orang di sebuah toko swalayan di Buffalo, New York.
Penembakan Terjadi di Rumah Sakit AS, Tiga Orang Tewas dan Pelaku Bunuh Diri
