IPOL.DI – Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, hari ini, Kamis (23/6), resmi ditutup. Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, kembali mengingatkan kepada warga partai berlogo banteng moncong putih dalam bulatan itu tentang hak prerogatifnya sebagai ketua umum.
Dia menegaskan, seorang pemimpin wajib memahami alam pikir rakyat yang dipimpinnya. Hal itu juga juga berlaku untuk organisasi partai politik, meski mekanisme kepemimpinan di setiap parpol memang berbeda.
Megawati mengeluhkan, banyak pihak tak memahami tentang hak yang dimiliki dirinya sebagai Ketua Umum DPP PDIP.
Dia menjelaskan, untuk memilih kader yang diusung pada jabatan politik, termasuk bakal calon presiden, kontitusi partai telah memandatkan ketua umum untuk memutuskannya.
“Kalau di PDI Perjuangan, alhamdulillah itu (hak menentukan bakal capres) yang mereka berikan kepada saya, dan itu diberikannya bukan karena saya ketua umum lalu saya bikin sendiri hak prerogatif, tidak,” ungkap Megawati saat pidato menutup Rakernas II PDIP.
PDIP, tegas dia, telah memberikan mandat kepada dirinya melalui forum kongres untuk menggunakan hak prerogatif dalam memilih pemimpin. Hak prerogatif juga tidak hanya untuk memilih bakal capres dan cawapres, melainkan tanggung jawab untuk membesarkan partai.
“Kalau ada yang mengatakan, ibu saya maunya ke kanan, saya harus mengatakan kepada anak saya itu, itu kamu harus jalan di tengah, kalau dia tidak mau mengerti, saya dapat menggunakan hak prerogatif saya. Kamu sudah saya peringatkan kapal bahwa yang kita bawa itu di tengah. Kemarin viral banget yang bolak-balik saya out-out (pecat). Itu memang saya punya hak prerogatif. Jadi bukan karena gampang,” katanya menegaskan.