IPOL.ID – Pemerintah bersama pihak terkait terus mendorong tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di tahun 2024. Salah satunya dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan Eureka.
Terkait literasi digital, ketiganya baru-baru ini mengadakan kegiatan webinar “Mencegah Hoax tentang Kesehatan”. Kegiatan diikuti oleh kelompok masyarakat dari berbagai komunitas di DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya.
Kegiatan ini bertujuan mendorong masyarakat mengenal dan mengadopsi teknologi digital. Sehingga mampu mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di tahun 2024.
Pengguna internet di Indonesia pada 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Dapat dikatakan bahwa pengguna internet di indonesia mencapai 61,8% dari total populasi Indonesia. Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Kegiatan webinar dilaksanakan pada Rabu (29/6) pukul 13.15-15.15 WIB dengan tiga narasumber. Yaitu, Chyntia Andarinie Social Media Specialist, Founder of Mom Influencer Indonesia., M. Rizky, Co-Founder dan CEO Meraki Kreasi Bangsa dan Gumilar Henda Nugraha Ali CSR Environment & Ecosystem Manager.
Pengguna internet terus meningkat dibanding tahun sebelumnya. Menurut BPS, subindeks keahlian memiliki skor paling rendah. Perlu lagi untuk masyarakat Indonesia mengakses data dan informasi dari berbagai platform digital (Katadata Insight Center & Kemenkominfo 2020).
Cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dalam lanskap digital. Lanskap digital mengetahui dan memahami fungsi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam mengakses dunia digital. “Pengetahuan dasar operasikan perangkat lunak dan aplikasi seperti pengetahuan dasar system operasi, dasar aplikasi dan internet,” kata Chyntia Andarinie Social Media Specialist, Founder of Mom Influencer Indonesia.
Jualan Online di Lokapasar (e-commerce) punya berbagai keunggulan seperti biaya operasional lebih efektif dan efisien, took dapat beroperasi 24 jam, potensi pasar luas hingga ke internasional, tidak perlu toko offline dan mudah transaksi. Alat transaksi daring ada beragam seperti transfer bank, COD, pembayaran di tempat, pembayaran luring, kartu debit, kartu kredit dan yang berkembang adalah e-money dan dompet digital.
Cakap bertransaksi digital masyarakat bisa mendaftarkan diri sebagai penjual dan pembeli sesuai syarat, kenali dengan baik fitur yang tersedia, memastikan perangkat digital aman, memberikan dan mengakses layanan bantuan yang disediakan e-commerce.
“Kita harus pahami perangkat lunak yang menyusun lanskap digital apabila ingin mencapai kecakapan digital, kita juga diharapkan untuk memilah serta verifikasi informasi dan mengenal ekosistem transaksi daring seperti dompet digital, lokapasar serta transaksi digital dengan lebih baik,” paparnya.
Sebelum memulai berjualan di lokapasar, harus menguatkan modal kecakapan digital, adaptasi dengan perkembangan transformasi digital, manfaatkan system lokapasar/e-market untuk mengembangkan bisnis kalian dan selalu memperhatikan aspek keamanan.
Dia menegaskan, tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital, yang bisa dilakukan adalah mengurangi risikonya. “Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, waspada membuat kita lebih aman di dunia digital dan juga selalu berpikir kritis atau tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” pungkasnya.