IPOL.ID – Warga Muhammadiyah hari ini, Sabtu (9/7), telah melaksakan salat Idul Adha 1443 H. Dan sebagian umat Islam lainnya baru akan merayakan Hari Idul Adha besok, Minggu (10/7).
Melansir laman PP Muhammadiyah, berikut ini amalan-amalan yang dapat dilakukan sebelum merayakan kebahagiaan Idul Adha:
Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada 9 Zulhijjah 1443 H. Adapun keutamaan puasa ‘Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Dari Abi Qatadah al-Anshari, bahwasanya Rasulullah saw ditanya tentang puasa Arafah, lalu ia bersabda: ‘Puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa (selama dua tahun), yakni satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Adapun puasa ‘Asyura (10 Muharram) dapat menghapuskan dosa selama setahun yang telah lalu.” (HR Muslim).
Memperbanyak Takbir
Dituntunkan untuk membaca takbir, tahmid, dan tahlil yang dimulai setelah selesai salat subuh pada pagi hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai akhir hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah).
Pakaian Terbaik dan Wangi-wangian
Sebagaimana pada salat Idul Fitri, orang menghadiri salat Idul Adha juga dituntunkan agar berpenampilan rapi. Yaitu dengan berhias, memakai pakaian bagus dan wangi-wangian.
“Dari Ja‘far Ibnu Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya (dilaporkan) bahwa Nabi saw selalu memakai wool (burdah) bercorak [buatan Yaman] pada setiap Id.” (HR. asy-Syafi‘i dalam kitabnya al-Musnad, I:152, hadis nomor 441).
Tidak Makan Sejak Fajar sampai Selesai Salat Idul Adha
Berbeda dengan Idul Fitri, untuk Idul Adha dituntunkan agar orang tidak makam terlebih dahulu sejak fajar sampai dengan selesai salat Idul Adha. Hal ini sesuai dengan sunnah yang dilakukan Nabi SAW.
“Diriwayatkan dari ‘Adullah Ibnu Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah Ibnu al-Husaib) ia berkata: Rasulullah SAW pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sampai salat lebih dahulu.” (HR. at-Tirmidzi).
Demikian amalan-amalan yang bisa umat Islam lakukan dalam merayakan Hari Idul Adha.