IPOL.ID – Laporan Indeks Kelaparan Global (GHI) yang dikeluarkan Welthungerhilfe and Concern Worldwide tahun 2021 mencatat 50 negara di dunia menghadapi tingkat kelaparan yang serius.
DW dalam tulisannya menyebutkan, pada 2020 terdapat 2,4 miliar orang dilaporkan kehilangan akses terhadap makanan bergizi. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab tingkat kelaparan di dunia masih menjulang.
Di antaranya, faktor konflik peperangan, perubahan iklim, dan pandemi COVID-19. Berdasarkan laporan GHI, ada tiga negara dengan tingkat kelaparan paling parah di dunia.
1. Chad
Chad adalah negara yang terletak di Afrika Tengah. Concern Worldwide US menyatakan, tingkat kekurangan gizi di Chad mencapai 39,6 persen. Hal itu membuat negara itu menjadi negara dengan tingkat kelaparan tertinggi di Bumi.
Ini dibuktikan dengan angka kejadian 1 dari 10 anak di bawah 5 tahun di negara ini dinyatakan meninggal, karena kekurangan gizi dan nutrisi yang baik.
Tingkat stunting di Chad tembus 39,8 persen, yang membuat tingginya tingkat kematian anak di bawah umur lima tahun. Kondisi itu dipicu konflik internal dan tidak meratanya penyebaran bantuan dari negara.
Selain itu, perubahan iklim yang mengganggu sektor pertanian dan perkebunan ikut memperparah tingkat kelaparan negara ini. Kekeringan terjadi secara terus-menerus sehingga hujan sangat sulit diprediksi. Dampaknya petani gagal panen.
‘
2. Yaman
Yaman merupakan negara di kawasan Timur Tengah yang tengah dilanda perang saudara berkepanjangan. Kondisi ini menyebabkan negara tersebut menjadi salah satu negara dengan tingkat kelaparan terparah di dunia.
Konflik merupakan salah satu penyebab suatu negara mengalami krisis pangan. Sekitar 18 juta penduduk di Yaman harus menghadapi kelaparan, sedangkan delapan juta orang lainnya berisiko kelaparan.
Mereka hanya bergantung pada bantuan kemanusiaan yang datang dari luar Yaman.
3. Haiti
Negara di Laut Karibia ini sudah menghadapi berbagai konflik dan permasalahan untuk waktu yang panjang. Antara lain, ketidakstabilan politik, bencana alam seperti badai, banjir, dan gempa bumi.
Bencana alam yang menyebabkan degradasi lingkungan parah membuat produksi pangan di negara ini menjadi terbatas. Beragam konflik membuat negara ini juga harus menghadapi tingkat kelaparan tertinggi di dunia.
Lebih dari setengah masyarakat di Haiti memiliki pendapatan kurang dari Rp30.000 per hari. Pada 2020 saat pandemi berlangsung, tingkat kelaparan di negara ini harus dihadapi oleh 3,7 juta penduduknya.