IPOL.ID – Media sosial di Tanah Air dihebohkan dengan aksi YouTuber yang memviralkan jamaah haji kehilangan uang di kamar hotel di Mekkah, Arab Saudi.
Sayangnya, informasi yang disampaikan pegiat media sosial itu tak 100 persen benar adanya. Untuk mengklarifikasinya, Daker Mekkah memanggil sang YouTuber.
Beredar di media sosial berita bahwa ada sejumlah jamaah haji Indonesia yang kehilangan uangnya di kamar hotel saat berada di Mekkah. Peristiwa pencurian itu terjadi pada 15 Juli 2022 di Sektor 5, wilayah Misfalah-Makkah yang dihuni oleh jamaah asal Provinsi Jawa Barat.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Mukhammad Khanif, memastikan uang jamaah haji tersebut sudah diganti oleh manajemen hotel. “Peristiwa kehilangan itu dikeluhkan oleh jemaah pada 15 Juli 2022. Petugas selanjutnya berkoordinasi dengan pihak manajemen hotel. Setelah dikonfirmasi, dipastikan bahwa uang jamaah tersebut dicuri di kamar sehingga langsung diganti pada hari itu juga oleh manajemen hotel,” ungkap Khanif, Kamis (21/7).
Dia menjelaskan, ada tiga jamaah yang kehilangan uangnya. Mereka tinggal di satu kamar yang sama.
Jumlah uang yang dicuri dari masing-masing jamaah berbeda, yaitu SAR 2.500, SAR 900, dan SAR 100. Selain itu, salah satu jamaah juga kehilangan tas kecil dan beberapa dokumen di dalamnya.
“Jadi total yang hilang 3.500 Riyal atau sekitar Rp14 juta. Tidak sampai Rp30 juta sebagaimana yang disebutkan dalam video yang beredar. Semuanya sudah diganti oleh manajemen hotel dan uangnya langsung diterima jamaah yang kehilangan,” beber Khanif.
“Penggantian dilakukan pada hari yang sama. Pihak manajemen hotel sebelumnya minta penjelasan kronologis dari jamaah, lalu menghitung jumlah kerugian, langsung memberikan uang penggantinya,” jelasnya.
Khanif mengapresiasi komitmen manajemen hotel untuk mengganti uang jamaah yang hilang. Hal itu sejalan perjanjian kontrak sewa akomodasi yang sudah disepakati sejak awal.
Dalam salah satu klausul kontrak disebutkan, apabila ada kehilangan dalam kamar jamaah/hotel karena dicuri, maka pihak manajemen akan bertanggungjawab terkait kehilangan tersebut.
“Alhamdulillah, manajemen komitmen dan hari itu langsung memberikan ganti,” tuturnya.
Khanif mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk melaporkan kepada petugas jika mengalami kehilangan di kamar atau hotel. Dengan begitu, petugas dapat menindaklanjuti kepada manajemen hotel untuk diproses sebagaimana yang diatur dalam kontrak kerja sama. Jika memang hilang karena dicuri dipastikan akan diganti.
“Peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bersama. Sebaiknya jika ada kehilangan, segera saja melapor ke petugas untuk ditindaklanjuti dengan pihak manajemen hotel,” tegasnya.
Panggil YouTuber
Khanif juga menyesalkan adanya YouTuber yang membuat konten tentang ada jamaah yang kehilangan uangnya secara tidak komprehensif. Konten yang beredar hanya berhenti pada masalah yang terjadi, tidak menjelaskan penyelesaian yang sudah dilakukan.
Apalagi, konten informasinya juga tidak terverifikasi yakni masih ada yang keliru. Misalnya, menyebut bahwa yang hilang sampai Rp30 juta.
“Hal itu tidak semestinya terjadi jika yang bersangkutan mengkoordinasikan dulu dengan petugas untuk mendapat penjelasan yang lengkap. Tidak semestinya dia membuat konten secara serampangan lalu mengunggahnya karena itu bisa memunculkan kesalahpahaman,” tambahnya.
Daker Makkah sudah memanggil YouTuber tersebut untuk dimintakan klarifikasi dan penjelasan. Dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
“Ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Dia sudah minta maaf atas kesalahannya dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya,” pungkasnya.