IPOL.ID – Provinsi Aceh Nanggroe Darussalam (NAD)bakal kembali mengulangi kejayaannya sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia. Pemerintah menyatakan telah menemukan potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di perairan Aceh.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan potensi migas seiring temuan cadangan, khususnya di Wilayah Kerja (WK) Andaman. Bahkan Blok Andaman kemungkinan masuk dalam area giant discovery yang berpotensi menjadi temuan cadangan migas terbesar di dunia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji membeberkan, Blok Andaman terdiri atas tiga wilayah kerja. Yaitu Andaman I, yang dikelola Mubadala Petroleum RSC Ltd, Andaman II oleh Premier Oil Andaman Ltd.
“Kemudian Andaman III dikelola oleh Repsol Andaman BV dengan potensi masing-masing diperkirakan rata-rata 6 triliun kaki kubik (TCF),” sebut Tutuka dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (24/7).
Pihaknya sedang menunggu hasil analisis temuan tersebut yang kemungkinan bisa menjadi temuan terbesar di dunia. Dikatakan, pengeboran Premier Oil berhasil menemukan cadangan gas di Sumur Timpan, Blok Andaman II.
Pengeboran yang dilakukan di Andaman III juga mendapatkan hasil menggembirakan. “Kini masih proses pengeboran ke (sumur) Rencong. Kita tunggu tahun ini,” ujarnya.
Bukan hanya pada tiga Blok Andaman, potensi migas di Aceh juga diharapkan dari Blok Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Blok Offshore South West Aceh (Singkil) yang ditawarkan melalui penawaran langsung (joint study).
“Singkil cukup besar, Meulaboh cukup besar. Jadi discovery-nya masih cukup besar,” kata Tutuka lagi.
Meski potensi migas di Singkil dan Meulaboh diperkirakan cukup besar, ada tantangan yang harus dihadapi para pengeksplorasinya. Yakni, kondisi geologi yang kompleks.