IPOL.ID – Ajang Citayam Fashion Week (CFW) diduga disusupi komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender). Padahal CFW semakin populer sebagai tempat nongkrong dan berkreasi para ABG Sudirman, Citayam, Bojong Gede (SCBD). Indikasi ini menimbulkan reaksi tegas dari sejumlah elemen masyarakat.
Bahkan tokoh Betawi, Eki Pitung, siap turun tangan sendiri untuk membubarkan Citayam Fashion Week. Padahal dia sebenarnya mengapresiasi positif kegiatan iytu.
Namun, tegas Eki, jika fenomena CFW dikotori oleh komunitas LGBT, maka harus disikapi tegas. Sebab, kemunculan LGBT itu bisa sebagai bukti kegagalan pemerintah dalam menjaga remaja.
“Secara tegas, saya menolak adanya komunitas LGBT. Kenapa? Karena, anak-anak itu menjadi korban pembiaran dari pengenalan akhlak dan kesantunan. Belum lagi ada kebebasan berekspresi yang salah kaprah. Terlalu vulgar dan berani memunculkan LGBT hingga narkoba,” tegas Eki Pitung saat dihubungi Ipol.id, Selasa (26/7).
Eki menilai, ajang CFW yang saat ini menjadi pusat perhatian di kota besar seperti Jakarta bukan bentuk dari budaya bangsa Indonesia. Ini adalah hasil pengaruh dari media sosial (Medsos), seperti Instagram, TikTok, Facebook hingga YouTube.
“Menyikap fenomena CFW, sungguh sangat prihatin dan menyayat hati kita semua para orang tua. Sebab, pengaruh budaya asing melalui medsos seperti Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, jelas bikin remaja-remaja Indonesia kini sudah kebablasan bahkan cenderung mendistorsi budaya tradisi Indonesia,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Eki Pitung bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bertindak tegas mengusir dan menertibkan jika ada remaja yang positif narkoba. “Harapan saya pibak BNN Provinsi DKI Jakarta pun harus bergerak untuk tes urine semua peserta dan pengunjung Citayam Fashion Week di SCBD,” pintanya.
Sementara itu, Eki Pitung juga mengimbau sekaligus meminta agar Pemkot Jakarta Pusat khususnya, supaya intens dan tegas kepada anak-anak remaja yang berkelakuan minus seperti LGBT. “Sebab memang keberadaannya dilarang oleh agama dan payung hukum yang ada,” pungkas Eki.