IPOL.ID – Mahasiswi Universitas Kristen Indonesia (UKI), Ceyco Georgia Zefanya, kembali meraih prestasi. Dia berhasil merebut medali emas dalam Turnamen Karate di ASEAN University Games, di Ubon Ratchathani, Thailand. Kejuaraan karate ini diselenggarakan pada 27 – 29 Juli 2022.
Aktivitas perkuliahan di Prodi Ilmu Komunikasi Fisipol UKI tidak menghalangi Ceyco Georgia Zefanya, atlet karate nasional Indonesia mencatat prestasi terbaiknya. Ceyco Georgia Zefanya Hutagalung dipercaya mewakili Indonesia di ajang ASEAN University Games, Thailand. Dan perjuangannya mampu membuahkan hasil sangat memuaskan yakni medali emas
Ceyco Georgia Zefanya adalah mahasiswa penerima Beasiswa Atlet UKI sejak awal berkuliah di UKI. Dengan Beasiswa Atlet tersebut, seluruh biaya kuliahnya ditanggung oleh UKI.
Ya, Universitas Kristen Indonesia terus melakukan pembinaan secara akademik dan nonakademik. Termasuk pengembangan soft skills kepada Ceyco yang tentunya menjadi bekal bagi prestasi-prestasi lainnya.
Seluruh sivitas akademika UKI mendukung Ceyco Georgia Zefanya dengan memberikan kebijakan perkuliahan selama dalam masa pelatihan dan pertandingan. UKI juga mempersiapkan rewards bagi para mahasiswa yang berhasil mengikuti, bahkan memenangkan pertandingan di tingkat nasional dan internasional sesuai kebijakan yang berlaku di UKI.
“Persiapan latihan kurang lebih sudah 80% untuk menuju pertandingan kali ini. Baru 80% karena tantangannya Ceyco dan tim baru saja selesai dari pertandingan SEA Games yang waktunya cukup berdekatan dengan Asean University Games ini. Ditambah lagi Ceyco dan tim dikabari untuk ikut pertandingan ini mendadak,” beber Ceyco.
“Berdoa dan berusaha adalah kunci utama saya dalam menghadapi pertandingan. Saya mendapat banyak manfaat dari olahraga karate ini,salah satunya membangun ketahanan tubuh,” tuturnya.
Ceyco pertama kali membawa nama Indonesia untuk kejuaraan di Asia Tenggara ketika usianya masih 15 tahun. Sejak itu dia terus menoreh prestasinyadi banyak kejuaraan tingkat nasional maupun Asia.
“Tentunya ada dukungan dan motivasi yang sangat besar dari kampus dan prodi Ilmu Komunikasi Fisipol UKI untuk aktivitas olahraga ini.Selain itu mereka juga memberi toleransi yang sangat tinggi karena kondisi saya sebagai atlet,” papar Ceyco.
Ceyco selama masa pandemi tidak mengurangi porsi latihan bersama teman-teman atlet lainnya. “Saya tetap menjalankan dengan maksimal keduanya, jika harus latihan saya latihan, jika harus kuliah, maka saya akan kuliah. Jika saya masuk ke Training Camp atau ada pertandingan ke luar negeri, biasanya saya komunikasikan dengan Prodi Ilmu Komunikasi untuk mencari cara agar perkuliahan saya tetap bisa maksimal,” ujar Ceyco yang sudah ikut karate sejak berusia lima tahun.
Dalam kehidupan sehari-harinya dan terutama menjelang pertandingan, Ceyco tidak begadang, minum vitamin dan makan makanan bergizi tinggi untuk menjaga stamina.
Dukungan Penuh dari Keluarga
Keluarga Ceyco selalu mendukung sepenuhnya sebagai atlet karate nasional. Seperti mengantarkannya latihan setiap hari dan mendoakan saat pertandingan. Cidera ringan saat berlatih dan bertanding merupakan hal yang sudah biasa bagi Ceyco.
“Saya tertarik olahraga beladiri ini dari kecil, kebetulan kakak saya, Caesar Hutagalung, dan tante saya, Jenny Zeannet, merupakan atlet tim nasional. Menurut saya, olahraga karate merupakan bentuk perlindungan diri bagi seorang perempuan,“ ujar peraih Juara 2 Silver Medal kategori Kumite Putri di AsianKarate Federation Uzbekistan tahun 2019.
Ceyco terharu bisa membanggakan masyarakat Indonesia di Tanah Airnya ketika mengikuti kejuaraan karate tingkat dunia. Dukungan seluruh masyarakat Indonesia menjadi pemacu dirinya mengukir prestasi tingkat dunia.
Prestasi lain yang berhadil diraih Ceyco ialah Juara 1 Karate Kategori Kumite Putri Kelas 68 kg, Juara 2 Kategori Kumite Putri beregu DKI Jakarta di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional XVI 2019 Jakarta, dan Juara 1 World Karate Federation (WKF) Championship tahun 2015, kategori kumite 59 kg Junior Putri.