IPOL.ID-Acungan jempol patut diberikan kepada enam lifter Indonesia yang berlaga di Kejuaraan Angkat Besi, Asian Youth & Junior Championships 2022 di Tashkent, Uzbekistan. Pasalnya mereka pulang dengn membawa medali.
Total medali yang dibawa pulang para lifter putra-putri Indonesia dari kejuaraan ini yakni, 6 Emas, 6 Perak, dan 6 Perunggu.
Enam emas masing-masing dipersembahkan oleh Rizki Juniansyah dari kelas 73Kg Junior Putra yang meraih tiga emas dan satu pemecahan rekor dunia atas-namanya sendiri pada angkatan Snatch dari 156kg menjadi 157kg, emas kedua dari Angkatan Clean and Jerk 182kg, dan emas ketiga dari Total Angkatan yakni seberat 339kg.
Tiga emas juga dipersembahkan lifter Jawa Barat, Sarah di kelas 59kg kategori Remaja dengan Angkatan Snatch seberat 88kg, emas kedua dari Clean and Jerk seberat 107kg, emas ketiga dari Total Angkatan seberat 195kg.
Ia juga berhasil menambah perolehan dua medali perak pada angkatan Snatch dan Total Angkatan, serta perunggu untuk Clean and Jerk dengan angkatan yang sama seperti di kategori Remaja.
Sedangkan lifter putri Restu Anggi yang tampil terakhir, Jumat(22/7) di kelas 71kg junior mempersembahkan dua perak dan satu perunggu.
Dua medali perak dan satu perunggu juga dipersembahkan lifter putra Satrio Adi Nugroho yang tampil di kelas 54kg kategori junior.
Sedangkan lifter putri, Najla Khoirunnisa yang tampil di kelas remaja dan junior meraih satu perunggu untuk angkatan Snatch.
Mengomentari hasil ini, Sekjen PB. PABSI, Djoko Pramono mengapresiasi perjuangan para lifter Indonesia yang telah mengibarkan Merah-Putih di ajang tingkat Asia itu.
“Sebenarnya keberangkatan mereka tanpa dibebani target. Mereka hanya kami patok target untuk memperbaiki total Angkatan mereka selama di Pelatnas. Tapi, kami bersyukur karena mereka mampu mencetak prestasi terbaik,” kata Djoko Pramono.
Yang paling menggembirakan, tandas Djoko Pramono, saat ini Indonesia tidak kekurangan lifter-lifter pelapis yang kelak akan menggantikan posisi para senior mereka.
“Kaderisasi terus bergulir, saya berharap ini akan memacu semangat para lifter di daerah untuk berlomba-lomba untuk bisa bergabung di Pelatnas Angkat Besi dengan demikian kaderisasi terus berjalan dinamis,” paparnya lagi.
Terpisah Pelatih Kepala Pelatnas, Dirdja Wihardja para lifter sudah tampil maksimal dan hasil yang diraih para lifter harus lebih di tingkatkan lagi.
“Yang pasti, mereka jangan lantas berpuas diri dengan hasil ini. Prestasi mereka harus terus diasah lagi seperti halnya dengan Sarah yang mampu tampil gemilang di kategori remaja dengan meraih 3 emas dan perak di kategori junior. Intinya, mereka harus lebih meningkatkan lagi prestasi mereka untuk jenjang berikutnya,” ungkap Dirdja Wihardja melalui pesan Whatsapp, Jumat(22/7) malam.
Khusus untuk Rizki Juniansyah yang berhasil memecahkan rekor dunia junior atasnamanya sendiri di Angkatan Snatch, Dirja Wihardja mengatakan, pihaknya memang tidak terlalu memaksakan agar ia mampu memecahkan rekor dunia itu.
“Tapi, ternyata Rizki mampu memecahkannya. Sebenarnya kekuatannya sengaja kami simpan untuk menghadapi Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, 18 Agustus mendatang,” paparnya lagi. (bam)