IPOL.ID— Warga Jakarta yang tinggal di sekitar Kali Baru, Kramat Jati, Jakarta Timur, belakangan ini dihebohkan dengan banyak ribuan ikan sapu-sapu.
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI pun langsung menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menyelidiki penyebab kematian ikan sapu-sapu tersebut.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, setelah kejadian kematian massal ikan sapu-sapu di Kali Baru Timur pada tanggal 11 Juli 2022 lalu, tim dari Dinas LH DKI melakukan investigasi dengan mengambil sampel air di lokasi kejadian pada hari yang sama.
“Sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) Provinsi DKI Jakarta untuk dianalisis lebih lanjut,”ujarnya.
Dinas LH, kata Asep, setiap tahun secara rutin melakukan pemantauan kualitas air sungai pada empat periode mewakili musim hujan, kemarau, dan peralihan antarmusim di 120 titik pemantauan di seluruh Jakarta.
Penyebab kematian massal ikan sapu-sapu saat itu, ungkap Asep, berdasarkan kajian PPLH IPB diduga kuat berasal dari aktivitas domestik yang tidak biasa, seperti pembuangan limbah dengan debit yang sangat besar atau kejadian khusus lainnya. Diperkirakan jenis ikan yang dominan di ruas sungai tersebut adalah ikan sapu-sapu.
Langkah lebih lanjut yang akan dilakukan Dinas Lingkungan Hidup, yakni melakukan inventarisasi sumber pencemaran domestik, baik yang berasal dari permukiman, perkantoran, industri skala kecil-menengah, industri skala besar dan aktivitas lainnya di ruas sungai tersebut.
“Apabila teridentifikasi penyebab lebih dominan dari aktivitas rumah tangga, maka lokasi tersebut dapat menjadi prioritas pembuatan IPAL Komunal atau ekoriparian berkolaborasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (DPHK),”pungkasnya. (pes)