Subakti menambahkan, dalam jangka panjang, prospek pertumbuhan Jalan Tol Trans Jawa akan sangat baik, dengan potensi _traffic_ yang diproyeksikan akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Jasa Marga, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi negara, para pemegang saham, dan stakeholder lainnya.
Sementara itu Seketaris BPJT Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan, dengan adanya pemisahan 4 ruas jalan tol dan 9 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) merupakan langkah awal untuk meningkatkan pembiayaan atau _equity fund raising_ dari Jasa Marga sebagai BUMN yang bergerak di industri jalan tol.
“Jalan Tol Trans Jawa milik Jasa Marga Group yang dikelola oleh PT JTT mencapai 676 km, dimana ini merupakan 54% dari ruas tol keseluruhan milik Jasa Marga Group, atau sebesar 27% dari total seluruh jalan tol di Indonesia. Tidak hanya dari nilai bisnisnya saja, tentu saja kita juga tetap harus memperhatikan peningkatan kualitas dan pelayanannya,” ujar Triono.