Ini artinya, varian BA.5 mampu menginfeksi ulang seseorang. Walaupun orang tersebut baru saja sembuh dari COVID-19. Van Kerkhove mengatakan, WHO sedang mendalami laporan kasus-kasus infeksi berulang.
“Kami punya cukup bukti bahwa orang-orang yang pernah terkena Omicron terinfeksi lagi dengan BA.5. Tak ada keraguan tentang hal itu,” timpal Gregory Poland, pakar virologi dan peneliti vaksin di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, AS.
Lebih Parah?
Peningkatan kasus telah menyebabkan lebih banyak orang yang dirawat di sejumlah negara, tapi angka kematian tidak bertambah secara drastis.
Hal itu sebagian besar disebabkan oleh vaksin, yang tetap melindungi penerimanya dari penyakit parah dan kematian dari COVID-19.
Para produsen dan regulator juga berusaha mengembangkan vaksin yang langsung menyasar varian-varian baru Omicron.
Para ilmuwan kini sedang mencermati BA.2.75, yang pertama kali terdeteksi di India. Varian itu memiliki sejumlah besar mutasi dan menyebar dengan cepat.
WHO menegaskan, pandemi COVID-19 masih menjadi darurat kesehatan global. Untuk itu, negara-negara di dunia harus mempertimbangkan aturan kesehatan publik seperti memakai masker dan menjaga jarak ketika kasus melonjak. Dan jangan lupakan vaksinasi.