IPOL.ID – Banyak cara yang bisa dilakukan masyarakat Betawi untuk bisa merawat dan melestarikan budayanya. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra Purwanto misalnya, melalui acara pesta pernikahan anaknya di Kampung Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Purwanto ingin memperkenalkan Budaya Betawi ke tamu undangan yang hadir.
Purwanto mengatakan, diperkirakan ada sekitar 6000 hingga 8000 orang tamu undangan yang akan hadir dalam pesta pernikahan putrinya Azalya Rahmadhani Astuti (Alya) dengan Reno Prasetyo Utomo (Reno) yang akan digelar, Sabtu (16/7).
“Resepsi pernikahan dimulai pada pukul 10.00 WIB di Gedung Amphiteather Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan,” ujar Purwanto dalam keterangannya, di Kawasan Setu Babakan, Kami malam (14/7).
Purwanto menjelaskan, bahwa hajatan anaknya akan diadakan dengan adat budaya Betawi. Hajatan ini rencananya akan berlangsung hingga malam hari.
“Kami mengundang lebih kurang 6.000 undangan yang terdiri dari warga sekitar, kader, RT/RW, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Kami undang untuk memberikan doa restu kepada mempelai anak kami,” ujar Purwanto.
Mengingat hajatan ini akan di isi dengan Pagelaran Betawi, sehingga memerlukan tempat yang luas maka dipilih Setu Babakan.
“Jadi, kenapa kami menggelar acara di Setu Babakan? Karena setelah saya cek tidak ada gedung dan hotel yang bisa menampung orang sebanyak itu. Maka di pilihlah tempat ini. Karena kami adalah orang Betawi, sekaligus ingin memperkenalkan Budaya Betawi, karena ditempat inilah nilai-nilai Budaya Betawi hadir,”terangnya.
Oleh karenanya, seluruh rangkaian acara akan berlangsung dengan prosesi adat Betawi, termasuk ada palang pintu sebagai rangkaian upacara adat warga Betawi.
“Semua prosesi dengan menggunakan seni budaya Betawi. Jadi, tidak ada dangdutan,” katanya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kepadatan hingga kemacetan di ruas jalan Kahfi II depan Setu Babakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak terkait seperti Dishub DKi maupun aparat keamanan.
Purwanto pun menampik gara-gara ada hajatan yang digelarnya tersebut terjadi penutupan jalan.
“Saya tegaskan, tidak ada penutupan jalan. Kalaupun ada spanduk terkait jalan ini, itu dipasang sebagai pemberitahuan sekaligus permohonan maaf kami kepada warga yang biasa lalu lalang di sekitar Setu agar bisa diantisipasi. Warga Dapat mencari jalan alternatif,” (pes)