IPOL.ID – Pedagang hewan kurban yang membuka lapak dagangan di kawasan Cakung, Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan ruang karantina dan isolasi. Ruang tersebut, dikhususkan bagi hewan kurban yang tiba dari luar Jakarta.
“Proses karantina hewan sapi yang baru datang itu dilakukan selama 14 hari, sebelum hewan dinyatakan layak dijual sebagai kurban,” terang Pengawas Lapak Hewan Kurban, Imam Santoso pada wartawan di Jaktim, Senin (4/7).
Imam menambahkan, sedangkan hewan yang ditemukan menderita penyakit mulut dan kuku (PMK) dipindahkan ke ruang isolasi. Selama proses karantina hewan kurban yang dilakukan selama 14 hari itu. Sterilisasi dilakukan dengan penyemprotan disinfektan, sebelum diberikan vitamin dan penambah nafsu makan.
Hewan yang sudah di karantina dan dipastikan sehat kemudian dipindahkan ke kandang utama untuk dijual.
Imam menjelaskan, dari mulai sapi datang dari luar Jakarta, petugas langsung menyiapkan kandangnya dan karena wabah PMK yang begitu banyak. Jadi untuk sapi yang baru datang disiapkan dulu di ruang karantina di kandang baru.
“Setelah 14 hari (karantina), kita pindahkan ke kandang utama, setiap sapi yang datang itu selalu kita karantina. Jadi untuk adaptasi sapi, supaya beradaptasi pada lingkungan yang berbeda,” ujar Imam.
“Proses karantina selama 14 hari, setelah itu kita pindahkan ke kandang utama. Seperti biasa kalau sapi baru datang kita suntik dengan vitamin, kita suntik dengan obat nafsu makan, itu aja sih perawatan seperti biasa,” tambah dia.
Alhamdulillah, lanjut Imam, sapi di sini semuanya sehat sampai saat ini. Untuk keseluruhan sapi yang ada disini ada sebanyak 301 ekor sapi dan yang terjual sudah 255 ekor. “Semuanya sapi Bali disini,” tukasnya.
Menurutnya, selain ruang karantina, pedagang hewan kurban juga menyiapkan ruang isolasi khususnya bagi hewan (kurban) dalam kondisi tidak sehat atau terserang penyakit. (ibl)