IPOL.ID – Pihak polri menyebut peristiwa penembakan sesama anggota polisi yang bertugas di Propam Brigadir J dilatarbelakangi oleh peristiwa pelecehan yang dialami istri Irjen Pol. Ferdy Sambo Kadiv Propam Polri.
“Yang jelas, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Kadiv Propam,” ujar Kepala Biro Penerangan Umum (Kabagpenum) Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Senin, (11/7/2022).
Seperti diketahui, Brigadir J ditembak oleh rekannya Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdi Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46 kawasan Pancoran, Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Ramadhan menjelaskan, saat kejadian yang berada di rumah tersebut ada Brigadir J yang bertugas sebagai sopir, dan Bharada E juga berada di rumah lantai dua, lalu ada dua saksi lainnya yang berada di lantai atas.
Pada saat Brigadir J menodongkan senjata, istri Kadiv Propam berteriak, lalu direspons oleh Bharada E yang panik mendengar teriakan tersebut.
Kemudian Bharada E keluar dari kamar dan bertanya apa yang terjadi. Namun justru dibalas dengan tembakan oleh Brigadir J.
“Birgadir J melakukan penembakan sebanyak 7 kali,” sebut Ramadhan.
Pada saat kejadian, Irjen Pol. Ferdi Sambo sedang tidak berada di rumah, menurut informasi tengah melakukan tes PCR. Setelah kejadian, istri Kadiv Propam itu baru menelepon suaminya.
“Setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telepon dari ibu. Pak Kadiv langsung menelepon Polres Jaksel dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara,” beber Ramadhan.
Soal temuan sayatan di tubuh Brigjen J seperti yang disampaikan oleh Indonesia Police Watch, Ramadhan membenarkan sayatan tersebut berasal dari amunisi atau proyektil peluru yang ditembakkan.
“Iya (ada sayatan), itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil-proyektil (Rikoset) yang ditembakkan Bharada E. Proyektil yang ditembakkan itu, berjalan mengenai tubuh Brigadir J,” kata Ramadhan.