IPOL.ID– Keberadaan landasan helikopter (halipad) di Pulang Panjang, Kepulauan Seribu masih disoal oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Bahkan, politisi PDIP tersebut mengkritisi pernyataan Bupati Pulau Seribu Junaedi, yang menyebut tarif naik helikopter menuju Pulau Panjang lebih murah dibandingkan memakai speedboat.
“Ini Bupati sepertinya tak memahami aturan. Mana ada tarif naik helikopter lebih murah. Cek di aplikasi perjalanan, paling murah itu Rp 5 juta. Itu pun dengan durasi singkat, paling berapa menit. Pernyataan Bupati jelas ngawur,”ujar Pras panggilan akrab Prasetio kepada wartawan, Selasa (12/7).
Pras juga menyebut, Bupati Pulau Seribu kerap memberi penjelasan yang salah terkait keberadaan helipad di Pulau Panjang itu. Contohnya, dia menyampaikan pembangunan helipad tersebut berasal dari dana perorangan yang disebutnya corporate social responsibility (CSR).
“Saya ini nggak pinter, tapi juga nggak bodoh-bodoh banget. Masa seorang pejabat di DKI tidak tahu CSR itu apa. CSR itu tanggung jawab sosial atau kontribusi yang diberikan perusahaan, perseroan, kepada lingkungan sekitar. Mana ada perorangan kasih CSR?”terangnya.