“Teknologi bisa diadopsi tapi itu pun tidak bisa dilakukan,” tambah dia.
Sehingga diharapkan adalah soal regulasi yang ada itu dapat menjaga industri (baja) di dalam negeri. “Agar user tidak terkendala,” paparnya.
Diungkapnya, untuk strategi kedepan pada Divisi Steel PT Tira bakal mencoba melakukan integrasi secara vertikal. Impor seluruh baja khusus dari luar negeri. Supply finished product, kontrak supply, and project partnership. “Harapan kami projek ini bagian tersendiri untuk difokuskan,” katanya.
Dalam penjelasan kinerja perseroan hingga Juni 2022, dibanding Juni 2021 sampai Juni 2022 telah terjadi kenaikan penjualan sebesar 19%. Disebabkan oleh kenaikan penjualan Divisi Steel 21%, Divisi Gas 6 %, dan Manufaktur sekitar 47%.
“Itu terjadi karena kondisi domestic market dalam negeri berangsur tumbuh lebih baik dibanding 2021. Pertumbuhan Divisi Steel 2022 seharusnya masih bisa lebih besar karena permintaan market membaik,” ujarnya.
Tetapi dampak perang Rusia-Ukraina cukup mempengaruhi produsen baja di dunia. Selain masih terkait keterbatasan modal kerja untuk pemenuhan PO-PO dari pelanggan, dan itu berpengaruh pada kedatangan barang.