IPOL.ID – Setelah menggali keterangan dari banyak pihak, akhirnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeberkan kronologi sementara sebelum penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan, dengan menggunakan seragam polisi, Irjen Pol Ferdy Sambo terlihat mendatangi rumah pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga bersama satu ajudannya, pada Jumat (8/7) sekitar pukul 15.28 WIB.
Fakta ini didapat dari keterangan berbagai pihak yang telah Komnas HAM periksa dan CCTV atau kamera pengawas. “Masuk Pak Sambo dengan krunya ke dalam rumah, dan menuju ruang istirahatnya. Kemudian 2 atau 4 menit masuklah rombongan ibu PC (istri Sambo), di situ ada Bharada E, Yosua, ada ART dan sejumlah orang yang mendampinginya,” ungkap Ahmad saat diskusi virtual, Jumat (5/8).
Mantan Kadiv Propam Polri itu masuk ke rumahnya sekitar pukul 15.30 WIB bersama istri dan para ajudan. Di antaranya, Bharada E dan Brigadir J tiba. Mereka tiba setelah melakukan perjalanan dari Magelang.
Lalu, lanjut dia, mereka melakukan tes PCR di halaman belakang rumah. Dalam video rekaman CCTV tampak mereka melakukan tes PCR satu persatu, termasuk PC, Bharada E dan Brigadir J.
Tes PCR diketahui selesai sekitar pukul 16.07 WIB. “Lalu 2 atau 4 menit (setelah kedatangan Sambo) masuklah rombongan ibu PC, di situ ada Bharada E, Yosua, ada ART dan beberapa pihak yang mendampingi. Dan orang-orang sedang bekerja di rumah itu, jadi mereka pada nurunin barang, Yosua dan Bharada E nurunin barang, mereka bebers. Ibu PC PCR, jadi PCR di belakang rumah, di rumah pribadi,” tutur Ahmad.
Setelah PCR, dia menjelaskan, pukul 16.31 WIB para ajudan termasuk Bharada E dan Brigadir J berkumpul bersama dalam keadaan santai. Saat itu juga Brigadir J menelepon kekasihnya.
“(Pukul) 16.31 WIB (Vera) menelepon Yosua, dia mendengar waktu Yosua menjawab itu ada suara orang tertawa-tertawa, jadi Yosua itu lagi kumpul-kumpul dengan temannya, biasa kan, sambil menunggu bosnya berkemas ke rumah dinas,” bebernya.
Setelah itu, pukul 17.01 WIB rombongan istri Ferdy Sambo meninggalkan rumah pribadi untuk menuju ke rumah dinas Sambo yang berjarak sekitar 700 meter. “Sekitar pukul 17.01 WIB atau berapa mereka naik ke mobil, kelihatan juga, menuju ke rumah dinas itu yang kita sebut sebagai TKP,” paparnya.
Tak lama, sambung dia, Irjen Pil Ferdy Sambo terlihat keluar dari rumah pribadi dan pergi berlain arah dengan rombongan istrinya. “Berapa menit kemudian pak Sambo keluar juga menuju tempat lain,” sebut Taufan.
Namun berdasarkan hasil rekaman CCTV, mobil perwira tinggi Polri itu berputar-balik. Diduga Sambo ditelepon istrinya terkait peristiwa penembakan Brigadir J.
“CCTV tak bisa menjelaskan apa-apa, hanya keterangan penyidik yang menyatakan katanya dia (Sambo) menuju rumah dinas karena ditelepon istrinya ada kejadian itu, itu versi dia,” tambahnya.
Selanjutnya, istri Ferdy Sambo terlihat pergi meninggalkan rumah dinas dan kembali ke rumah pribadinya. “Tak berapa lama ibu PC kembali lagi ke rumah pribadi, nampak wajahnya menangis, didampingi ada satu dua orang yang di belakangnya,” pungkasnya. (Ahmad)