IPOL.ID – Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengakui penggunaan air tanah di Jakarta masih sangat tinggi. Jika tidak dihentikan, Arief memprediksi Jakarta akan tenggelam pada 2050.
“Kondisi ini menjadi tantangan PAM Jaya. Di Jakarta, isu tentang air minum memang masih tinggi, di antaranya pengambilan, penggunaan air tanah,” ungka[ Arief dalam acara “Konsultasi Publik: Rencana Kerja Sama Pengembangan SPAM di Provinsi DKI Jakarta” secara daring, Senin (8/8).
Arief pun khawatir, jika masalah penggunaan air tanah ini tidak segera diselesaikan, 90 persen wilayah Jakarta, khususnya d ibagian utara diprediksi tenggelam pada 2050 akan menjadi kenyataan.
“Ada beberapa isu yang juga menjadi salah satu tantangan PAM Jaya, yaitu penurunan muka tanah. Dilansir dari BBC, Jakarta bisa tenggelam dalam waktu yang tidak lama lagi, jika penggunaan air tanah terus berlangsung,” ungkapnya.
Mantan Dirut Pasar Jaya ini pun berjanji akan menekan penggunaan air tanah. Bahkan, PAM Jaya menargetkan pada 2030 layanan air perpipaan menjangkau seluruh warga DKI.
“Tak hanya itu, PAM Jaya membangun SPAM (Sistem Pengelolaan Air Minum). SPAM ini bertujuan mempercepat kebutuhan dasar masyarakat di Jakarta, targetnya pelayanan 100 persen di 2030,” janjinya.
Arief juga tak menampik, kalau masalah penyediaan air minum menjadi isu PAM Jaya. Karena saat ini cakupannya belum memenuhi keinginan warga DKI. Namun pihaknya memastikan PAM Jaya dan Pemprov DKI Jakarta akan berupaya menambah air baku melalui SPAM.
“Ada beberapa strategi yang akan dilakukan PAM Jaya, salah satunya bagaimana menambah air baku yang kemudian bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Jakarta. Kita mengenal dengan istilah SPAM,” pungkasnya. (pes)