IPOL.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hingga Senin (15/8), Provinsi Sulawesi Selatan berpotensi mengalami hujan yang dapat disertai angin kencang.
Menyikapi hal itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada akan potensi bahaya banjir.
“Pemerintah daerah bersama warga secara rutin dapat membersihkan saluran air, normalisasi sungai, serta menghijaukan kembali daerah resapan air di hulu dan sepanjang aliran sungai,” terang Abdul Muhari, Minggu (14/8).
Apabila terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang, lanjutnya, masyarakat diimbau untuk menjauhi pohon besar, papan reklame, serta bangunan yang mulai rapuh untuk meminimalisir kerugian akibat cuaca ekstrem.
Sebelumnya, hujan intensitas tinggi disertai angin kencang memicu meluapnya air di beberapa titik Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan pada Jumat (12/8) pukul 22.25 WITA. Meluapnya air tersebut menyebabkan banjir hingga menggenangi tujuh kelurahan di wilayah Kota Palopo.
Tujuh kelurahan terdampak yaitu Kelurahan Mancani, Kecamatan Tellu Wanua, Kelurahan Amassangan dan Kelurahan Dangerakko, Kecamatan Wara, Kelurahan Surutanga, Kelurahan Salotellue, Kelurahan Ponjalae, Kecamatan Wara Timur, dan Kelurahan Tamarundung, Wara Barat.
Dalam peristiwa banjir tersebut, merendam sebanyak 201 unit rumah warga dengan ketinggian muka air berkisar antara 50 hingga 70 sentimeter. Selain rumah warga, banjir juga berdampak pada 4 unit sekolah dasar.
Hujan disertai angin kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang dan sempat menutup akses Jalan Poros Palopo ke Tanah Toraja. Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung turun ke lapangan untuk membersihkan puing-puing pohon tumbang yang menutupi badan jalan.
Menurut laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Sabtu (13/8), banjir di beberapa titik terpantau sudah surut. Pada Minggu (14/8) ini, akses Jalan Poros Palopo ke Tanah Toraja yang sebelumnya sempat tertutup kini sudah dapat dilalui warga masyarakat. (Joesvicar Iqbal)