Budi menjelaskan, fatalitas atau tingkat kematian dalan kasus cacar monyet ini sangat rendah dibandingkan dengan virus Covid-19.
Dalam catatan WHO, dari 35 orang terinfeksi cacar monyet, baru 12 orang yang meninggal dunia.
Kasus kematian tersebut juga bukan disebabkan virus melainkan karena komplikasi.
Karena itu, Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu panik dengan adanya kasus cacar monyet yang sudah terdeteksi di Indonesia.
Apalagi, virus cacar monyet ini lebih mudah terdeteksi dibandingkan dengan Covid-19.
Budi mengatakan, virus cacar monyet ini memiliki dua tipe, yakni Afrika Barat dan Afrika Tengah. Masing-masing tipe juga memiliki tingkat fatalitas yang berbeda.
Ia memastikan, untuk satu kasus yang sudah ditemukan di Indonesia memiliki tingkat fatalitas rendah.
“Cacar monyet ada dua tipe yaitu Afrika Barat dan Afrika Tengah yang satu fatal dan yang satu tidak fatal. Dan biasanya banyak di Eropa dan yang di Indonesia bukan yang fatal,” kata dia.
Selain itu, Budi meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan agar terhindar dari virus ini.