IPOL.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Malang hingga Senin (15/8). BMKG juga menyatakan wilayah Jawa Timur dalam status ‘waspada’ terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai angin hingga beberapa hari ke depan.
Merespon hal itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada.
“Tingkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang yang dapat dipicu faktor cuaca,” katanya, Minggu (14/8).
Ia pun mengimbau agar monitoring lereng perbukitan, susur sungai dan pembersihan aliran sungai dan kanal serta irigasi agar dilakukan secara berkala.
Hal itu guna meminimalisir potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan.
Selain itu, kegiatan pemangkasan cabang dan ranting pohon di jalan-jalan utama maupun di wilayah permukiman padat penduduk agar dilakukan bersama. Termasuk pengawasan kabel jaringan listrik dan komunikasi serta baliho maupun spanduk di perkotaan.
“Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat lebih aman sementara waktu,” ujar dia.
Sebelumnya, dikabarkan puluhan bangunan rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang menerjang enam kelurahan di tiga kecamatan, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (13/8) pukul 15.30 WIB. Dalam peristiwa itu, empat orang warga juga dikabarkan mengalami luka-luka.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat wilayah yang terdampak meliputi Kelurahan Kasing dan Kelurahan Baring, Kecamatan Klojen. Kemudian Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Gadang dan Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun serta Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang.
Peristiwa itu menyebabkan permukiman warga mengalami kerusakan di bagian atap dan beberapa pohon tumbang akibat tersapu angin kencang. Hasil kaji cepat didapat data kerusakan rumah ada sebanyak 48 unit termasuk satu pondok pesantren dan empat gedung sekolah.(Joesvicar Iqbal)