IPOL.ID – Perang Rusia vs Ukraina sudah berjalan enam bulan. Belum ada yang menang, tapi kedua belah pihak sama-sama menelan kerugian yang cukup besar.
Dari pihak Rusia diperkirakan kehilangan 970 unit tank. Sedangkan Ukraina harus merelakan “kepergian” 18.000 tentaranya di medan pertempuran.
Sebagai catatan, belum ada data atau angka resmi yang dirilis kedua belah pihak. Hanya sejumlah media asing mencoba menghitung kerugian yang diderita Rusia dan Ukraina melalui berbagai sumber dan bukti yang ada di lapangan.
New York Times yang merangkung dari sumber-sumber politiknya, memperkirakan Rusia telah kehilangan minimal 5.300 kendaraan, termasuk 970 tank tempur utama.
Untuk mengetahui jumlah korban pasukan militer tentu lebih sulit melacaknya. Sebulan lalu, Washington membeberkan, Moskow telah kehilangan sekitar 75.000 tentara. Sebagai bahan rujukan, Rusia pada awal perang mengerahkan 150.000 tentara.
Angka-angka yang berseliweran di dunia maya ditoklak mentah-mentah oleh Kremlin. Mereka sejatinya belum memperbarui penghitungannya sendiri dalam lima bulan terakhir.
Pada 25 Maret lalu, Rusia mengakui dipihaknya ada 1.351 korban dalam operasi khusus ke Ukraina. Media independen Rusia yang dikutip oleh La Vanguardia mengklaim mengkonfirmasi kematian lebih dari 4.500 tentara.
Sementara Ukraina mengatakan awal bulan ini bahwa korban di pihak musuhnya telah melampaui 40.000 tewas. Dalam hitungan yang sama, pihak berwenang Kiev menyebutkan Rusia kehilangan hampir 1.770 unit tank dalam pertempuran.
Melansir laman Bulgarian Military, dari bukti foto dan video yang dikumpulkan oleh portal khusus intelijen militer Belanda Oryx menunjukkan Rusia kehilangan sedikitnya 970 unit tank dalam enam bulan. Termasuk sebanyak 524 unit tank T-74 (berbagai varian), 184 unit tank T-80, 22 tank T-90, satu tank T-62, 39 tank T-64, dan 199 tank model tak dikenal.
Dari 970 unit tank yang hilang oleh Rusia, sebanyak 594 hancur, 38 lainnya rusak, 51 terbengkalai dan 287 direbut oleh pasukan Ukraina. Selain itu, menurut gambar yang diterima, Kremlin juga kehilangan 501 kendaraan tempur lapis baja sejak akhir Februari di Ukraina.
Rinciannya, 1.060 kendaraan tempur infanteri; 142 pengangkut personel lapis baja; 30 Kendaraan Tahan Ranjau dan Sergapan (MRAP); 144 kendaraan mobilitas infanteri, termasuk 23 LMV Iveco yang mirip dengan Spanish Lince.
Kerugian itu ditambah 161 instalasi artileri self-propelled; 1.437 jip dan truk; 52 pesawat (20 Su-25, 7 Su-24 dan 10 Su-30], 50 helikopter dan 11 kapal.
Di pihak Ukraina, Kiev pada Juni lalu mengakui kehilangan 100 tentara di garis depan setiap hari. Jika dirata-rata, berarti kerugian personel militer secara kesuluruhan sekitar 18.000 tentara.
Adapun kerugian mesin perang berdasarkan gambar yang dikumpulkan oleh Oryx menunjukkan Ukraina telah kehilangan 240 tank tempur (104 ditangkap dan 124 dihancurkan).
Lalu 131 kendaraan lapis baja tempur; 120 kendaraan tempur infanteri; 96 pengangkut personel lapis baja, 132 kendaraan mobilitas infanteri, dan 53 senjata artileri self-propelled hancur. Ditambah 42 unit pesawat, di antaranya 11 unit MiG-29, 11 unit Su-24, dan 9 unit Su-25]; 13 helikopter; 19 kapal dan 342 kendaraan off-road dan truk. (ahmad)