Hasto menekankan, festival ini merupakan salah satu cara PDI Perjuangan dalam mempersiapkan Pemilu 2024 dengan bergerak ke bawah memperkuat basis.
“Bukan bergerak dalam kerangka elitis tetapi bergerak ke sumber utama dari PDI Perjuangan yaitu rakyat, rakyat, dan rakyat Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan Tri Rismaharini mengungkapkan, program festival desa yang sudah berjalan dua tahun ini benar-benar memberikan nuansa baru.
“Karena penggeraknya semuanya adalah anak-anak muda, anak-anak milenial. Kalau istilah sekarang milenial dan generasi Z,” ungkap Risma.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan Aria Bima menyatakan, melalui ratusan karya peserta festival desa ini terlihat bahwa Pancasila tak hanya menjadi narasi elit, tapi telah menjadi narasi rakyat di seluruh pelosok negeri di manapun.
“Karya-karya peserta yang luar biasa banyaknya ini membuat trenyuh dan bangga. Semua menunjukkan ketulusan serta karya nyata yang diakui masyarakat desa. Terus berkarya, terus bergerak, maju untuk bangsa dan negara,” kata Aria Bima.