IPOL.ID – Pemerintah sudah menyiapkan resep jitu untuk menahan dampak di tengah masyarakat jika harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dinaikkan. Seperti biasa, lagi-lagi pemerintah menyiapkan bantuan sosial (bansos).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah siap menyalurkan bansos jika harga BBM terpaksa dinaikkan.
Program bansos ditempuh untuk memitigasi dampak negatif ke perekonomian masyarakat akibat kenaikan harga komoditas energi.
“Perlindungan sosialnya tentu akan kami tebalkan. Kami sudah punya banyak sistem yang sudah dilakukan selama dalam Komite Penanganan COVID-19 dan PEN,” kata Airangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/8).
Jajaran menteri masih merumuskan bansos energi, di antaranya skenario kebijakan harga BBM di tengah menipisnya kuota BBM Pertalite dan beban anggaran di APBN yang makin membengkak.
Selain imbas ke kegiatan konsumsi rakyat, lanjut Airlangga, pemerintah sedang menghitung dampak dari rencana kenaikan harga BBM subsidi terhadap kegiatan industri.
Kenaikan harga BBM akan memengaruhi daya beli atau permintaan konsumen. Di samping itu juga laju inflasi akan berimbas pada jalannya usaha.
“Tentu kenaikan harga BBM subsidi ada dampaknya, baik ke industri, terhadap volume yang akan diserap kemudian juga akan berpengaruh sedikit juga terhadap daya beli dan juga berpengaruh terhadap inflasi. Nah, itu semua lagi dihitung,” papar Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.
Dia menambahkan, para menteri masih mengevaluasi rencana perubahan harga BBM Pertalite hingga 1-2 hari ke depan. Hasilnya akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo pada pekan ini juga. (ahmad)