Dia pun berharap dengan keandalan listrik ini, akan semakin banyak investor yang datang ke Kalimantan Selatan dan turut memajukan daerah yang bakal menjadi penyangga Ibu Kota Negara Nusantara tersebut.
Sementara itu Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Adi Lumakso mengatakan, peralihan ini dimulai sejak 3 Agustus 2022 demi meningkatkan keandalan pasokan listrik Indocement. Selanjutnya, Indocement akan menghentikan operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik perusahaan dan menjadi pelanggan PLN dengan kapasitas 55 MW.
“PLN berkomitmen untuk melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal dan berkualitas untuk mendukung proses produksi semen dan harga yang kompetitif dan mendorong iklim investasi di Indonesia khususnya di bidang Industri Semen,” tutur Adi.
Adi menambahkan peralihan ini bakal meningkatkan produktivitas sistem kelistrikan PLN. Dia menegaskan, PLN meyakini kondisi pasokan listrik yang cukup merupakan motor untuk menggerakkan roda perekonomian.
Lebih jauh Adi menjelaskan kondisi kelistrikan Kalimantan yang sangat kuat dengan sistem Interkoneksi saat ini memiliki kapasitas terpasang pembangkit sebesar 2.164 MW dan beban puncak tertinggi yang pernah dicapai pada tahun 2022 adalah 1.315 MW. Cadangan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur pada umumnya mencapai 39 persen atau setara dengan 849 MW reserve margin.