IPOL.ID – Dampak perang Rusia vs Ukraina bakal merembet ke Indonesia. Karena itu, sudah saatnya para penggemar mi instan menyiapkan anggaran lebih supaya bisa menikmati menu favorit ini.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, meramalkan harga mi instan akan naik tiga kali lipat dalam waktu dekat. Ramalan tersebut merujuk kenaikan harga sebagai dampak dari perang Rusia vs Ukraina.
Sekadar informasi, Indonesia sangat bergantung pada impor komoditas dari Rusia dan Ukraina. Dengan demikian, kenaikan harga pangan berbasis impor tak bisa dihindari.
“Hati-hati ya yang makan mi, banyak dari gandum, besok harganya tiga kali lipat, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja,” ungkap Mentan dalam webinar bersama Ditjen Ditjen Tanaman Pangan, awal pekan ini.
Perang masih bisa memengaruhi pasar gandum nasional, karena total produk pangan yang diimpor dari Rusia dan Ukraina)pada 2021 sebesar USD956 juta. Sebanyak 98 persen di antaranya adalah gandum.
Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan nilai impor gandum tertinggi di dunia karena gandum sulit ditanam di iklim tropis. Total nilai impornya USD2,6 miliar atau 5,4 persen dari total impor gandum dunia pada 2020.