Pada kesempatan ini Menteri Basuki juga menekankan pentingnya estetika penataan jalan. “Ke depan kita bisa lebih perhatikan estetikanya, seperti di Tol Cisumdawu bisa ditanami tumbuhan. Kita harus punya kemauan dan kepedulian untuk lingkungan,” tambah Menteri Basuki.
Senada dengan Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian juga menekankan peningkatan estetika. “Bapak Menteri memberi contoh, di negara lain tidak ada lereng yang tidak tertutup tanaman hijau. Ini bagian dari beautifikasi. Ke depannya pagar-pagar tol bisa kita pakai tanaman rambat,” ucap Hedy.
Di samping itu, Hedy juga menekankan tentang kualitas. Ke depannya diharapkan proses desain dapat dipercepat dari 6 bulan menjadi 2 bulan. “Platformnya harus menggunakan building information modelling (BIM), harus computer aided dan mapping menggunakan LIDAR,” tutup Hedy.
Hedy berharap melalui raker ini bisa ditemukan solusi atas hambatan yang dialami pada TA 2022 sehingga dapat dilakukan percepatan pembangunan jalan dan jembatan. (Vit)