IPOL.ID – Pemimpin kelompok teroris Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri dilaporkan tewas dalam sebuah serangan pesawat nirawak (drone) milik Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.
Zawahiri (71) masih menjadi simbol internasional Al-Qaeda sekitar 11 tahun usai AS membunuh tokoh utama Al-Qaeda, Osama bin Laden. Pada suatu waktu, Zawahiri pernah menjadi asisten pribadi Osama bin Laden.
Namun, pihak AS belum secara resmi mengonfirmasi kematian Zawahiri. Hanya saja menurut keterangan Gedung Putih, Presiden Joe Biden dijadwalkan menyampaikan konferensi pers mengenai “keberhasilan operasi antiterorisme” pada Senin malam waktu AS.
“Sepanjang akhir pekan kemarin, Amerika Serikat melakukan operasi antiterorisme terhadap seorang target signifikan Al-Qaeda di Afghanistan. Operasi berjalan sukses, dan tidak ada korban jiwa dari masyarakat sipil,” kata seorang pejabat senior AS, dilansir CNN, Senin (1/8/2022).
Biden, yang dinyatakan positif Covid-19 pada Senin, dikabarkan hendak menyampaikan konferensi pers di area terbuka dari balkon Blue Room di Gedung Putih.
Dalam serangkaian tulisan di Twitter, juru bicara kelompok Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa, “sebuah serangan udara telah berlangsung di sebuah rumah di area Sherpur, Kabul, pada 31 Juli.”
Dia menyebut serangan tersebut awalnya tidak diketahui pasti asal usulnya.
“Namun temuan awal mengindikasikan bahwa serangan tersebut berasal dari sebuah drone Amerika,” kata Mujahid.
Pernyataan Taliban disampaikan sebelum laporan CNN dan media AS lainnya mengenai kematian Zawahiri. Mujahid mengatakan bahwa Afghanistan “mengutuk keras serangan ini dan menyebutnya sebagai sebuah pelanggaran prinsip-prinsip internasional serta Perjanjian Doha.”
Serangan yang menewaskan Zawahiri terjadi satu tahun usai AS menarik pasukannya dari Afghanistan dan Taliban berkuasa di negara tersebut.
Saat Kabul jatuh ke tangan Taliban, Biden menyiratkan bahwa beberapa operasi militer AS, termasuk drone, akan tetap berlangsung di Afghanistan untuk menargetkan teroris.
Sebelumnya, Zawahiri pernah dikabarkan meninggal namun membantahnya lewat kemunculan sebuah video.