Proyek ini selesai melalui jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV yang sejauh 181.32 kms. Jaringan transmisi ini melintasi sejumlah 9 desa, 5 kecamatan dan 2 kabupaten yakni Kabupaten Bulungan dan kabupaten Berau.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Utara, Joice Lanny Wantania mengatakan melalui sistem interkoneksi keandalan pasokan listrik akan meningkat. Jika sebelumnya berjalan masing-masing secara isolated, maka sekarang sistem Tanjung Selor dapat mengirim setrum ke Tanjung Redeb sehingga listriknya semakin prima.
Menurutnya, dengan pasokan listrik yang semakin andal melalui sistem interkoneksi Tanjung Selor – Tanjung Redeb akan mendorong peningkatan kegiatan perekonomian dan iklim investasi positif di kedua kabupaten.
“Kami sampaikan bahwa listrik PLN siap, andal dan cukup. Semoga hal ini dapat menjadi magnet bagi para pebisnis dan investor untuk mengembangkan usahanya,” kata dia.
Sejauh ini, sistem interkoneksi Tanjung Selor – Tanjung Redeb disuplai oleh PLTGU MEK , PLTU SAS, dan PLTMG di Tanjung Selor dengan daya mampu hingga 26 MW. Saat ini, sistem tersebut memiliki cadangan daya hingga 7 MW.