IPOL.ID – Konsumsi BBM jenis Pertalite diproyeksikan bakal mencapai 28 juta kiloliter (kl). Jumlah ini melebihi kuota yang diamanatkan pemerintah karena alokasinya hanya 23,05 juta kl.
Karena itu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berupaya meningkatkan pengawasan penggunaan BBM bersubsidi. “Bersama aparat penegak hukum, pemerintah daerah semakin gencar melakukan pegawasan,” ungkap anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, dalam diskusi online MNC Trijaya bertajuk Polemik: Untung Rugi BBM Subsidi, Sabtu (6/8).
Di samping itu, pengawasan dilakukan via digitalisasi melalui aplikasi MyPertamina. Saleh menilai, penggunaan aplikasi tersebut merupakan game changer untuk lebih mengetahui konsumen yang berhak mendapatkan BBM subsidi. Aplikasi juga menghindari terjadinya penyalahgunaan BBM subsidi.
Malalui aplikasi MyPertamina, pembelian setiap konsumen juga akan dibatasi. Jika warga sudah membeli BBM dengan batas yang ditentukan, maka mereka tidak bisa membeli BBM bersubsidi di SPBU lain pada hari yang sama.