IPOL.ID-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pembangunan sejumlah infrastruktur.
Selain bendungan untuk irigasi pertanian dan pengembangan food estate, dukungan infrastruktur juga diberikan untuk mendukung peningkatan produksi dan ekspor jagung pada pengembangan budidaya jagung di Kabupaten Keerom, Papua dan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pentingnya tata kelola air (water management) dalam mendukung pertanian untuk memastikan aliran air berjalan baik. “Kuncinya ada pada ketersediaan air untuk irigasi, baru diikuti dengan teknologi pertaniannya,” kata Menteri Basuki.
Pengembangan budidaya jagung di Kabupaten Keerom akan dilakukan pada lahan seluas 10.000 hektare (ha), di mana seluas 7.000 ha merupakan Area Penggunaan Lain (APL) dan 3.000 ha merupakan area ex-plasma sawit. Untuk tahap awal, pengembangan budidaya jagung dilaksanakan pada lahan seluas 3.000 ha ex-plasma sawit yang berada di 7 kawasan, yakni Kampung Wambes, Wembi, Suskun, Workwana, Pyawi, Wonorejo dan Yamara.