IPOL.ID – Banjir terburuk dalam sejarah Pakistan telah menenggelamkan sebagian besar wilayah negara tersebut. Selain itu, hampir 1.500 orang dilaporkan tewas.
Sementara pihak berwenang Pakistan mengatakan ratusan ribu orang masih tidur di udara terbuka setelah bencana itu berlangsung.
Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan, menyatakan, korban tewas mencapai 1.486 orang.
Banjir, yang disebabkan oleh hujan monsun yang mencatat rekor dan pencairan gletser di pegunungan utara, telah berdampak pada 33 juta orang dari total populasi Pakistan sebanyak 220 juta orang.
Banjir juga menyapu rumah, kendaraan, tanaman dan ternak sehingga menimbulkan kerugian hingga USD30 miliar.
Ratusan ribu orang juga kehilangan tempat tinggal akibat banjir di Provinsi Sindh selatan. Banyak yang terlihat tidur di tepi jalan raya layang untuk melindungi diri dari air.
“Kami telah membeli tenda dari semua produsen yang tersedia di Pakistan,” ungkap Kepala Menteri Sindh Syed Murad Ali Shah dikutip TRT World.
Namun, lanjut dia, sepertiga dari tunawisma di Sindh bahkan tidak memiliki tenda untuk melindungi mereka. “Sedangkan penerbangan bantuan dari Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat tiba hari ini,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan.