Baginya, masalah utama yang harus dibenahi adalah opening, terutama kala pegang buah hitam.
Kegagalan juga dialami pecatur putri Indonesia, IM Median Warda Aulia dalam dwi tarung internasilan melawan pecatur putri Singapura, WGM Gong Qianyun.
Medina yang tertinggal satu poin pada babak kelima, Selasa (13/9), memang sulit mengejar ketinggalan tersebut. Dengan poin 2-3 untuk keunggulan Gong Qianyun , tak ada pilihn bagi Medina, kecuali memangkan babak keenam atas lawannya. Medina akhirnya harus mengakui keunngulan sang lawan, dengan poin akhir 2,5 – 3,5., dimana dia hanya bisa bermain remis pada l;aha akhir.
Medina mengakui penampilannya mengikuti turnamen saat ini sedang menurun, berbeda kala membela tim nasional Indonesia pada Olimpiade di India, beberapa waktu lalu. Kala itu, performanya sedang bagus-bagusnya.
“Memang kalau di olahraga, kadang naik kadang turun. Mungkin sekarang bukan performa terbaik buat aku,” tandasnya.
Sementara itu untuk kategori terbuka, juaranya adalah pecatur asal Jabar FM Arif Abdul Hafiz dengan koleksi 8 poin. Posisi kedua hingga kesepuluh ditempati FM Hamdani Rudin (Jabar/7,5 poin), FM Catur Adi Sagita (Jatim/7,5), IM Jodi Setyaki (DKI Jakarta/7,5), NM Dzaky Dhiaulhaq Bts 207 (Sulteng/7), IM Danny Juswanto (Banten/7), NM Suyud Hartoyo (Jateng/7), NM Iqra Moesa Putra (Kaltim/7), Garry R Jativa Bts 207 (Jabar/7) dan IM Gilbert Elroy (DKI Jakarta/7).