Sebelumnya pada final speed, Sabtu (24/09), Merah Putih berhasil menciptakan all-Indonesian Finals yang mempertemukan Aspar Jaelolo dan pemilik rekor speed putra Kiromal Katibin. Aspar berhasil mendapat emas usai menang 5,39 detik, disusul Katibin dengan 5,75 detik.
Okto menilai ini merupakan tanda positif karena atlet Indonesia memiliki banyak amunisi di nomor speed. Okto berharap Indonesia tak sekedar lolos kualifikasi Olimpiade Paris saja, terapi juga mendapat kuota maksimal tampil untuk 2024.
Kualifikasi sport climbing akan dimulai 2023. Disiplin speed merupakan nomor baru yang dipertandingkan di Olimpiade Paris. Di Olimpiade Tokyo 2021, sport climbing hanya memainkan nomor combined atau kombinasi perpaduan lead, speed, dan bouldering.
“Kuota sport climbing disiplin speed untuk Olimpiade Paris itu hanya 28 atlet putra dan putri, termasuk dua kuota untuk rumah. Jadi ada 26 kuota putra dan putri dan setiap NOC maksimal mengirim perwakilan 2 putra dan 2 putri. Jadi saya berharap Indonesia meraih kuota maksimal di Olimpiade Paris,” kata Okto.