Lemahnya budaya digital bisa memunculkan pelanggaran terhadap hak digital warga. Terjadinya berbagai kejahatan digital dan juga cyberbullying, terutama dikalangan remaja. Rendahnya etika digital berpeluang menciptakan ruang bagi pelaku perundungan di media sosial, platform chatting dan game.
Praktisi pendidikan Ita Sembiring mengatakan saat ini memisahkan anak dengan gadget merupakan hal mustahil. “Hampir semua kegiatan anak sekarang ini memerlukan gadget, mulai dari sekolah, bermain dan berkomunikasi. Tiada hari tanpa gadget, langkah tepat yang diambil oleh orang tua adalah mencegah anak agar tidak terlibat cyberbullying hanyalah mencegahnya,” terangnya dalam webinar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi bertema “Mencegah Cyberbullying Pada Anak”, baru-baru ini .
Ita mengajak orang tua menjadi garda terdepan mencegah terjadinya cyberbullying pada anak. “Edukasi sangat penting diberikan kepada anak tentang bahaya perundungan ini, jangan biarkan ruang kejahatan ini terbuka. Berikan pemahaman kepada anak tentang jangan memposting hal yang bisa membuka jalan untuk terciptanya cyberbullying,” jelas Ita.