Menurut pandangan dia, melihat suasana yang menganut paham demokrasi yang mengalami pasang surut. Memang perlu mengawal bagaimana publik tetap meniupkan energi positif kepada pejabat berwenang itu.
Lebih lanjut, melihat kondisi dunia perang Rusia dan Ukraina, jangan dianggap remeh. Menyimpulkan, jika tidak bisa terselesaikan mengarah pada perang dunia ke-3. Krisis energi, pangan dan ekonomi terjadi, badai krisis yang sempurna. Dari IMF, World Bank, Inggris, Uni Eropa, Jerman, hingga Tiongkok mengalami hal yang sama diselimuti awan hitam global ekonomi.
“Untuk itu, penjabat gubernur DKI juga harus memperhatikan perekonomian dengan baik,” ungkap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Ekonomi INDEF, Agus Herta Sumarto mengatakan, melihat dari perspektif ekonomi, Jakarta sebagai jantung episentrum perekonomian nasional. Dari Jakarta sampai ke daerah. Kondusifitas Jakarta sangat berpengaruh hingga ke daerah.
Menurutnya, figur ideal PJ gubernur DKI diharapkan dapat menjaga kondusifitas politik maka ekonominya akan berjalan baik. Berbicara pergerakan, interaksi, relasi manusia didalamnya ada sebuah kepercayaan yang menjadi bagian dari kehidupan sosial.