IPOL.ID – Hari ini, sejumlah wilayah di Tanah Air diramalkan di hujan lebat petir disertai angin kencang. Cuaca tak bersahabat itu berdasarkan peringatan dini yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Peringatan dini, prakiraan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah DI Indonesia,” kata BMKG di laman resminya, Sabtu (17/9).
Potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang diperingatkan untuk masyarakat di Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat.
Hal yang sama berpotensi melanda wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat.
BMKG menjelaskan, sirkulasi Siklonik terpantau di Samudera Hindia barat Sumatera Barat-Bengkulu dan di Australia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Samudra Hindia barat Banten-Bengkulu dan di Australia bagian utara.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari perairan selatan Kepulauan Bangka Belitung hingga perairan timur Riau, dari Selat Karimata bagian selatan hingga Laut Natuna, dari perairan Pulau Seram hingga Laut Seram bagian barat, dan di Papua bagian tengah.
BMKG menyatakan, kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Khusus wilayah DKI Jakarta, BMKG memprakirakan sebagian wilayah Ibu Kota akan diguyur hujan pada Sabtu siang.
BMKG juga merilis peringatan dini mengenai kemungkinan hujan yang disertai petir dan angin kencang. “Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore menjelang malam hari,” tulis BMKG.
Sedangkan suhu udara rata-rata DKI Jakarta sepanjang hari ini diperkirakan berada di kisaran normal antara 23-31 derajat Celsius. Dengan tingkat kelembaban udara berfluktuasi di kisaran 75-90 persen. (ahmad)