“Kesempatan seperti ini juga terbilang jarang. Padahal yang paling penting adalah
membentuk seorang atlet itu dimulai sedini mungkin. Jadi, dengan adanya audisi seperti ini
tentu sangat membantu sekali dunia bulutangkis Indonesia,” ujar atlet yang memutuskan
gantung raket pada tahun 1998.
Salah satu atlet putri yang cukup mencuri perhatian dengan permainan gemilang dalam
babak turnamen hari pertama ini ialah atlet putri U-11 Liyana Zahirah. Pebulutangkis bertangan kidal tersebut tampil dominan atas Rachel Abhigeetha Prasetyo dengan skor 21-
10 dan 21-3. Meski baru berusia 10 tahun, Liyana pandai membaca permainan dan bisa
mengeksploitasi titik lemah lawan.
“Tadi aku bisa menang mudah karena permainan lawannya menurut saya kurang baik di kiri dan belakang. Jadi, aku memanfaatkan kelemahannya itu untuk mendulang poin. Semoga dengan ini langkah aku sampai babak akhir berjalan mulus,” kata bibit muda asal Pekalongan, Jawa Tengah itu.
Aksi gemilang Liyana di tengah arena juga tak lepas dari kehadiran Susy Susanti yang tak
lain adalah idola gadis asal Pekalongan, Jawa Tengah tersebut. "Idola aku Susy Susanti. Aku ingin menjadi seperti dia, atlet tunggal putri yang banyak berjuang dan memenangi banyak prestasi mengharumkan nama Indonesia,” ujar Liyana.