Senada dengan Pramudya, Rahmat sendiri lebih memilih fokus ketimbang panik di saat genting. Terbukti pebulutangkis kelahiran Batam, 17 Juni 2003 itu mampu mengimbangi Pramudya dan merengkuh gelar perdananya di tahun 2022.
“Kuncinya di laga ini kami fokus dan sabar dari satu poin ke poin berikutnya,” lugas Rahmat.
Rahmat sendiri merasa terhormat bisa berpasangan dengan juara Badminton Asia Championships 2022 itu. Terlebih bersama Pramudya banyak ilmu yang didapat yang di kemudian hari bisa diterapkan di dalam lapangan.
“Berpasangan dengan Pramudya menambah pengalaman untuk saya. Saya nyaman berpasangan dengan Pramudya,” ungkap pasangan ganda putra dari Muhammad Rayhan Nur Fadillah tersebut.
Diharapkan dengan gelar juara di Mansion Sports Malang Indonesia International Challenge 2022 membuat Rahmat/Pramudya termotivasi. Keduanya bertekad tampil lebih baik lagi untuk bisa merengkuh gelar juara di Indonesia Masters Super 100 yang akan berlangsung pekan depan.
Bagi Pramudya yang sempat vakum selama tiga bulan seusai pasangannya Yeremia Erich Yoche Rambitan cedera mengaku termotivasi tampil di turnamen berhadiah 15.000 dolar AS itu.