“Kami peduli dan komit untuk selalu hadir bagi masyarakat serta sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG). Ini juga sebagai pembuktian bahwa PLN tidak hanya andal memasok listrik, tapi juga mendukung masyarakat bisa mandiri secara berkelanjutan,” tambahnya.
Pegiat UMK asal Bengkulu Gunadi mengatakan omzet penjualan Kopi Pamor Katon miliknya naik pesat setelah mendapat bantuan TJSL PLN yang ia gunakan untuk peningkatan kapasitas produksi dan melakukan sertifikasi. Hasilnya, laba yang sebelumnya di kisaran Rp 230 juta per tahun naik menjadi Rp 350 juta per tahun dengan kapasitas produksi yang melonjak lebih dari 3 kali lipat.
Ketua Kelompok Tani Mayang Maurai di Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Nor Anisa juga mengatakan usaha produksi sereal yang ia geluti bersama komunitasnya bisa berkembang dengan dukungan dari PLN. Bantuan Dana TJSL mereka pergunakan untuk meluaskan pemasaran untuk menjangkau kota-kota besar di Jawa.(Yudha Krastawan)