Reisal mengatakan, GI yang berfungsi untuk mendukung operasional dan memenuhi pasokan listrik PT PMS ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 79,34 persen dan membutuhkan investasi sebesar Rp 78 milliar.
“PLN siap mendukung suplai listrik bagi para investor di Kalimantan Tengah dan Barat dan menjadikan listrik sebagai salah satu daya pendorong terciptanya iklim investasi positif di kedua provinsi,” tutur Reisal.
Reisal menyebutkan, meskipun saat ini pabrik pengolahan bauksit tersebut masih dalam tahap pembangunan, listrik yang telah dihasilkan dari GI Sudan telah dapat dinikmati para pelanggan yang berada di sekitar GI.
“Beroperasinya GI Sudan ini diharapkan dapat menjadi wujud dukungan PLN atas industri dalam negeri dan komitmen PLN dalam mengembangkan perekonomian daerah. Kami berharap nantinya industri ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi operasional perusahaan PT PMS,” jelasnya.(Yudha Krastawan)