IPOL.ID – Lembaga rehabilitasi narkoba Yayasan Cakra Sehati, Jakarta Selatan, membantah tudingan telah mematok tarif hingga puluhan juta rupiah kepada seorang pasien berinisial R, Rabu (19/10).
Pasien tersebut sebelumnya membuat pengakuan sepihak bahwa pihak yayasan meminta uang sebanyak Rp 20 juta. Dalam video berdurasi 1 menit 44 detik, menampilkan pengakuan R dimuat di akun Instagram @jktnews.
Terkait hal itu, Ketua Yayasan Cakra Sehati membantah tudingan telah meminta uang sebesar Rp 20 juta kepada R sebagai biaya untuk menjalani rehabilitasi.
“Jadi yang beredar di media sosial itu sebenarnya nggak benar. Jadi memang orang tidak mampu kita bantu dengan (biaya) Rp 3 juta,” tutur Wilis saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (19/10).
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, sambung dia, pasien inisial R seharusnya menjalani rehabilitasi selama tiga bulan. Biaya per bulannya yaitu Rp 7,5 juta. Namun, dia mengatakan tarif tersebut tidak lah mutlak.
“Tetapi itu bukan sesuatu hal yang mutlak. Kalau dia punya Rp 1.000 atau Rp 2.000 nggak apa-apa, kita bantu asal persyaratannya lengkap,” tandas Wilis.