Sebanyak 16,1% pemilih ber-etnik Jawa memilih Prabowo-Puan. Sebanyak 11,9% pemilih beretnik Jawa, Anies-AHY.
Di kantong besar wong cilik pendidikan, Ganjar-AH pun unggul. Sebanyak 30,2% pemilih tamat SD kebawah memilih Ganjar-AH. Sebanyak 26,3% pemilih tamat SD kebawah memilih Prabowo-Puan. Sebanyak 16,2% pemilih tamat SD kebawah memilih Anies-AHY.
Pemilih tamat SMP ke bawah sebanyak 36,0% memilih Ganjar-AH, sebanyak 19,4% memilih Prabowo-Puan, dan sebanyak 20,6% memilih Anies-AHY.
Di kantong besar pemilih wong cilik pendapatan, keunggulan masih didapat Ganjar-AH. Sebanyak 29,9% pemilih pendapatan di bawah Rp2 juta per bulan memilih Ganjar-AH.
Ganjar-AH juga unggul di kantong besar pemain medsos Facebook. Sebanyak 34,4% pemilih mempunyai Facebook memilih Ganjar-Anies.
“Prospek Ganjar-AH, bisa diteropong melalui skenario koalisi resmi PDIP dan KIB. Secara resmi PDIP dan KIB menyatukan diri berkoalisi. Capres dari PDIP yaitu Ganjar. Cawapres dari KIB yaitu AH,” terangnya.
Skenario Ganjar-AH bagi PDIP lebih baik dibandingkan Prabowo-Puan, karena dua hal. Pertama, elektabilitas Ganjar-AH lebih tinggi dibanding Prabowo-Puan.