IPOL.ID – Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pusat melakukan upaya percepatan penanganan, monitoring dan evaluasi (Monev) ke berbagai daerah terpapar PMK. Tujuannya sebagai pendampingan penanganan PMK kepada Satgas PMK daerah dan bimbingan teknis untuk pelaporan data PMK.
Pada kegiatan Monev ke Kalimantan Tengah, Tim Satgas PMK nasional dipimpin Wakakordalops Satgas PMK, Brigjen Pol Ary Laksmana Widjadja pada Rabu (12/10) hingga Kamis (13/10) memonitoring di 3 kabupaten/kota yakni Kota Palangkaraya, Kab. Katingan, dan Kab. Pulau Pisau.
Melalui kegiatan ini, sambung Brigjen Ary, diharapkan penanganan PMK di daerah sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Terutama mengenai pelaporan data dari daerah ke pusat. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar laporan terkait data PMK per daerah berdasarkan sistem laporan satu pintu.
“Sehingga perlu ada evaluasi bimbingan teknis terhadap PIC daerah dalam melaporkan data kasus PMK ke pusat. Sebab, selama ini laporan yang ada berasal dari banyak unit sehingga hasilnya menjadi bias, maka diperlukan laporan dari satu pintu,” ujar Brigjen Ary, saat rapat pelaksanaan Monev PMK di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangkaraya dan Kab. Pulau Pisau, Kamis (13/10).
Brigjen Ary juga berharap, pada November, 24 provinsi terpapar PMK sudah masuk zona zero reported case, mengingat pada waktu yang sama ada penyelenggaraan G20 di Bali. “Pemerintah pusat juga berharap Desember sudah memasuki herd immunity dari hewan rentan PMK (HRP) dengan capaian Vaksinasi 80% dari HRP. Ini tugas berat di Pundak Satgas PMK daerah, kami Satgas PMK Pusat siap memberikan dukungan dan arahan,” ungkapnya.
Kasus PMK di Kalimantan Tengah saat ini dilaporkan tidak ada penambahan kasus baru (zero reported case) sejak 10 Agustus 2022.
Sementara itu, Asisten II Sekda Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S Ampung menambahkan, pencapaian tersebut didukung dengan implementasi yang dilakukan oleh Pemprov Kalteng dalam penanggulangan PMK, salah satunya pelaksanaan vaksinasi terhadap Hewan Rawan PMK (HRP).
Angka vaksinasi di Kalteng telah mencapai presentase 40,75 persen dari target yang ditetapkan. Sedangkan jumlah dosis yang telah terlaksana terhitung 22.410 di 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalteng, yang mana Kab. Kotawaringin Barat menjadi wilayah tertinggi pencapaian vaksin sebesar 76,09 persen (10.500 dosis).
“Berdasarkan data-data itu, kami terus berupaya dan optimistis Kalimantan Tengah menuju zona putih karena akan dilakukan percepatan vaksinasi dan surveilans serta melanjutkan penguatan pengendalian lalu lintas hewan ternak,” tutup Leonard. (Joesvicar Iqbal)
Monitoring Satgas PMK Pusat di Kalteng, 24 Provinsi Terpapar Harus Masuk Zero Reported Case November 2022
