IPOL.ID – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) didorong agar lebih mempercepat (akselerasi) reformasi di internalnya pasca penangkapan Irjen Pol Teddy Minahasa. Apalagi, reformasi di tubuh Korps Bhayangkara ini sering digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terkini, Jokowi telah memberikan pengarahan langsung terhadap 559 pejabat Polri dari unsur Mabes Polri, Polda dan Polres. Pengarahan tersebut dilakukan oleh orang nomor satu di Indonesia di Istana Negara pada Jumat (14/10).
“Ini adalah agenda luar biasa yang menggambarkan kegeraman presiden atas kinerja institusi Polri menjalankan mandat konstitusionalnya menjaga keamanan, memberikan perlindungan dan pelayanan masyarakat dan menegakkan hukum,” kata Ketua Setara Institute, Hendardi dalam keterangan yang diterima Jumat (14/10) malam.
Menurutnya, pengarahan massal seperti ini kali pertama terjadi bagi Polri di masa Jokowi.
“Meskipun geram, Jokowi sesungguhnya masih sangat mempercayai Jenderal Listyo Sigit Prabowo mampu memimpin reformasi Polri,” tandas Hendardi.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit melalui telegram rahasia telah mengangkat Irjen Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jawa Timur untuk menggantikan Irjen Nico Afinta yang dicopot dan dijadikan staf khusus Kapolri.
Namun pengangkatan Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jawa Timur mendadak dibatalkan oleh Kapolri. Itu menyusul penangkapan Teddy oleh Divisi Propam Polri. Teddy ditangkap lantaran terlibat dalam jaringan narkoba yang diungkap oleh Polda Metro Jaya.(Yudha Krastawan)