Menurut Adnan, kunci kemenangan dalam pertandingan babak 16 besar turnamen berhadiah total 180 dolar AS ini adalah bermain nekad saja. Ini untuk mengantisipasi lawan yang juga bermain bagus dan pertahanannya tidak mudah ditembus.
“Saya dan Nita main nekad saja. Main lebih berani dan terus menekan. Itu kunci kemenangannya,” sebut Adnan.
Menurut Nita, kelebihan lawan pada gim kedua adalah permainannya lebih konsisten. Sebaliknya, dirinya bersama Adnan malah kendor.
“Power pemain cowoknya begitu kuat. Selain itu pertahanan lawan juga oke, meski diserang, bisa balik-balik saja,” aku Nita.
Untuk menghadapi laga perempatfinal, Jumat (28/11) melawan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, unggulan kedelapan asal China, Adnan/Nita mengaku siap dan akan bermain tanpa beban.
“Untuk menghadapi mereka, depannya harus lebih berani lagi. Lebih cepat lagi. Antisipasi dan fokus harus ditingkatkan lagi. Defend-nya jangan gampang panik, dan harus bisa mengarahkan ke ruang yang kosong,” sebut Nita.
“Besok kami harus bisa tampil maksimal lagi. Chemistry dan komunikasi kami juga makin baik,” sebut Adnan.