Selain membantu menangani korban gempa di Cianjur, ungkapnya, tim tanggap BPBD DKI Jakarta itu akan memberikan trauma healing kepada anak-anak keluarga korban, perbaikan infrastruktur dan layanan medis.
“Yang pasti ada tim trauma healing dari BPBD, ada tim medis dr unsur Dinkes, ada bantuan penanganan korban dan perbaikan infrastruktur daei satpol dari damkar dan BPBD serta dukungan dapur umum dari dinsos dan juga bazis baznas DKI,” jelasnya.
Musibah gempa Cianjur ini telah ditetapkan status tanggap darurat gempa. Hal ini tercermin dalam Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari dimulai tanggal 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022 yang ditandatangani Bupati Cianjur Herman Suherman.
Saat ini, penanganan bencana pascagempa M5.6 di Kabupaten Cianjur masih terus dilakukan tim gabungan, sejak terjadinya gempa pada Senin (21/11) kemarin yang berpusat di 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Dari laporan Pusdalops BNPB, jumlah korban meninggal dunia tercatat 103 orang, 31 orang hilang, 390 orang luka-luka, ± 661 KK terdampak dan ± 1.128 KK / 7.064 jiwa mengungsi. (Pin)