Woodsantara yang berdiri sejak 2018 ini menggunakan beragam bahan seperti kayu jati, rotan, hingga bambu untuk kerajinan yang dihasilkan. Mengusung tema Back To Nature, Woodsantara melalui produknya mengkampanyekan penggunaan produk ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian alam.
“Kami terinspirasi dari alam untuk menghasilkan karya-karya yang juga mendorong pembeli kami untuk juga mencintai lingkungan mereka,” ujar Ni Komang.
Beberapa produk kerajinan Ni Komang mulai dari miniatur becak yang unik dari limbah kayu jati, hand sanitizer dispenser berbahan kayu jati, cangkir kayu, gantungan kunci, miniatur bebek dan mobil, hingga produk lemari rias. Semua berbahan kayu yang ramah lingkungan serta diolah cermat sehingga meminimalkan limbah yang merusak lingkungan.
Tak lupa Ni Komang pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dan fasilitasi PLN terhadap pelaku UMKM lokal untuk tampil dalam momen bersejarah penyelenggaraan KTT G20 ini.
Made Liyadi, pemilik usaha mikro MA IRA yang menyediakan abon daging dan vegetarian, turut berterima kasih atas keikutsertaannya dalam pameran yang dihadiri oleh negara-negara G20.